
Apa sich HIV itu?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
Virus yang menyebabkan rusaknya atau melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.
Melalui apa HIV bisa menular?
Melalui cairan darah, cairan sperma, dan ovum. Sesuai dengan namanya, Human Immunodeficiency Virus.Virus HIV hanya bisa menular melalui kontak langsung antara manusia dengan manusia.
Bagaimana cara penularannya?
Secara garis besar melalui 3 cara:
1. Pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian.
2. Melalui kegiatan seks dengan berganti-ganti pasangan.
3. Seorang Ibu yang mengidap HIV positif yang melahirkan anaknya secara normal.
Apa pengidap HIV positif bisa menularkan virusnya melalui air liur nya?
Tidak, virus HIV tidak semudah itu bisa ditularkan. Hanya dengan air liur saja virus HIV tidak bisa ditularkan, kecuali jika seorang yang negatif HIV ”berciuman” dengan seorang yang positif HIV, jika didalam mulutnya terdapat luka yang terbuka, kemungkinan HIV bisa tertular besar, karena volume bertukarnya air liur besar, sehingga air liur pengidap HIV positif masuk melalui luka seorang yang HIV negatif.
Lalu bagaimana dengan Ibu yang HIV positif apakah Ia dapat mempunyai anak dengan tidak menularkan virus tersebut kepada anaknya?
Bisa, dengan cara melahirkan secara caesar. Karena HIV tidak menular pada bayi ketika dalam kandungan, tetapi pada saat dilahirkan.Karena darah ibu yang positif HIV tersebut bisa masuk kedalam tubuh sang bayi.
Apa aja sich gejala – gejala orang yang terinveksi HIV?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):
1. Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran
2. Gejala Minor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Herpes simpleks kronis progresif
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita'
Bagaimana Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS?
1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV
dalam darah.
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan.
2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk
anti body terhadap HIV.
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)).
3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
Nah, supaya terhindar dari HIV sebenarnya hanya ada 3 yang perlu diperhatikan, yaitu
1. No Drugs
2. No Free sex
3. Setia pada pasangan.
SATU YANG HARUS KITA INGAT, SEORANG YANG TERINVEKSI VIRUS HIV ITU SAMA SEPERTI KITA, MEREKA MEMPUNYAI HAK UNTUK DIPERLAKUKAN SAMA SEPERTI ORANG SEHAT.
TIDAK UNTUK DIJAUHI DAN TIDAK UNTUK DI CACI MAKI!